Faktanya, penghargaan yang diberikan kepada seseorang yang berprestasi umumnya hanya melihat hasil yang telah dicapai. Contohnya seperti beasiswa pendidikan yang diperuntukan kepada pelajar atau mahasiswa yang mendapatkan IPK terbaik. Apakah si peraih beasiswa tersebut meraih IPK terbaik bengan proses yang baik? Seperti yang saya singgung diawal, tuntutan untuk mendapatkan hasil terbaik dapat membuat seseorang menghalalkan segala cara karena yang dipentingkan adalah hasil akhirnya. Sama seperti seorang mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa, bisa saja karena tuntutan tersebut membuatnya berbuat curang (cheat).
Selama ini pendidikan identik dengan hasil daripada proses. Padahal yang paling penting justru prosesnya. Proses bisa dimulai saat kita bergerak, mengamati, berpikir, berkreasi, hingga pada akhirnya membuat hasil. Sayangnya selalu hasil akhir yang menjadi pembeda. Andaikan proses lebih di apresiasi daripada hasil, tentu akan banyak kejutan yang terjadi. Lebih banyak kegembiraan daripada perampasan. Memang aneh mengetahui proses pembelajaran menjadi sesuatu yang kurang penting dibandingkan dengan hasil akhir. Mereka lebih suka melihat 1 + 11 x 9 sama dengan 100 daripada berusaha mempertanyakan asal muasal angka 100. Padahal proses mencari angka 100 itulah yang penting, disanalah kita menunjukkan kualitas sejati kita. Jika hanya terpaku pada hasil, angka 100 bukan tidak mungkin didapat dari menyontek pekerjaan orang. Sedangkan bertanya proses akan didapat jawaban berkualitas bahwa terlebih dulu mengalikan 11 dengan 9 lalu hasilnya ditambah 1.
Lebih baik mana: "Mengerjakan sendiri sebuah tugas dengan tangan sendiri tanpa menyontek tetapi mendapat nilai pas-pasan" atau "Menyuruh orang mengerjakan tugas kita agar mendapat nilai sempurna" ?
Biarkan nurani kalian yang menjawab, kesampingkan logika anda. Karena nurani merupakan aspek terlemah dari kualitas individu negara kita.
Hasil akhir adalah pencapaian yang memang mesti kita targetkan. Namun, ketika kita memandang sesuatu kita harus juga melihat proses. Dimana proses itulah yang akan menentukan hasil akhir yang akan di dapatkan. Sebuah proses terus menerus, setia dan tekun, sehingga pada akhirnya bisa mencapai apa yang di inginkan.
Jadi pada intinya kita harus selalu fokus pada hasil akhir namun harus mencintai prosesnya. Jangan di balik, fokus pada proses dan tidak membayangkan hasil akhirnya. Hal itu tidak bisa menyelesaikan apa yang kita lakukan. Tidal ada goal yang bisa di capai karena terpaku pada proses bukan hasil akhirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar